۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰
Kunasehatkan
kepadamu supaya kamu tidak muram atau mengeluhkan tentang kesusahan
yang menimpa kamu dan mengadukannya kepada sahabatmu atau musuhmu. Dan
jangan pula kamu menyalahkan Tuhanmu yang menjadikan kesusahan atau
ujian itu. Adalah lebih baik kamu menerangkan kebaikan yang diberikan
Allah kepadamu dan kesyukuranmu terhadap kebaikan itu. Kamu berbuat
bohong dengan menerangkan kesyukuranmu atas karunia apa saja adalah
lebih baik daripada kamu menyatakan dan menghebohkan dengan benar
kesusahan yang kamu alami. Siapakah orangnya yang tidak pernah
mendapatkan karunia Allah ? Allah SWT berfirman, “Dan Dia telah
memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan
kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung ni’mat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat
mengingkari (ni’mat Allah)” (QS 14:34)
Berapa
banyakkah karunia yang telah diberikan Allah kepadamu, sehingga kamu
masih tidak sadar juga ? Janganlah kamu merasa senang kepada mahluk,
janganlah kamu cinta kepada mahluk dan janganlah kamu menceritakan hal
ihwal kamu kepada siapapun. Hendaklah cintamu itu kamu tujukan hanya
kepada Allah semata, hendaklah kamu hanya merasa senang kepada-Nya dan
hendaklah kamu mengadukan kesusahanmu hanya kepada-Nya pula.
Janganlah
kamu melihat yang lain selain Allah, karena yang lain selain Allah itu
tidak dapat memberikan mudharat atau manfaat, untung atau rugi, kebaikan
atau kejahatan, menghina atau memuliakan, meninggikan atau merendahkan,
memiskinkan, menggerakkan dan mendiamkan. Segala apa saja selain Allah,
itu adalah ciptaan Allah dan berada di dalam kekuasaan-Nya serta
pergerakan merekapun dengan ijin dan kehendak-Nya pula. Mereka akan
tetap ada, selagi Allah masih menghendaki mereka untuk ada. Segala
sesuatu itu ada di dalam masa yang telah ditentukan oleh Allah. Apa yang
telah didahulukan tidak dapat dikemudiankan, dan apa yang telah
dikemudiankan tidak dapat di didahulukan. Jika Allah hendak menimpakan
bahaya kepada kamu, maka tidak ada yang dapat mengelakkan bahaya itu
selain Dia juga. Jika Dia hendak memberikan kebaikan kepada kamu, maka
tidak ada yang dapat mengelakkan kebaikan itu datang kepadamu, selain
Dia jua.
Oleh
karena itu, jika kamu muram dan mengeluh karena hatimu tidak puas
ketika kamu mendapatkan kesenangan dan kemewahan, hanya lantaran kamu
menginginkan untuk dilebihi dan ditambah nikmat kemewahan dan kesenangan
itu, dan kamu menutup mata dari kesenangan dan kemewahan yang telah ada
pada kamu dengan menuduh bahwa Allah SWT itu tidak berbuat baik
kepadamu, maka Dia akan murka kepadamu, akan menarik kembali kesenangan
dan kemewahan dari kamu, akan menyusahkanmu lebih berat lagi dan kamu
akan dijauhkan daripada-Nya.
Maka,
janganlah kamu mengeluh dan merintih walaupun badanmu dipotong-potong
dengan gunting. Peliharalah diri kamu. Takutlah kepada Allah dan
berhati-hatilah.
Sesungguhnya
kebanyakan bencana yang menimpa anak Adam itu adalah akibat keluhan dan
ketidak ridhaan terhadap Allah. Patutkah seorang hamba Allah untuk
mengeluh, muram dan tidak berpuas hati, padahal Allah itu Maha Pengasih,
Maha Penyayang, Maha Adil, Maha Tahu dan Maha Bijaksana ?
Nabi Muhammad pernah bersabda, “Kasih Allah kepada hamba-Nya adalah melebihi kasih ibu kepada anaknya.”
Wahai
manusia, tunjukkanlah sopan santunmu yang baik. Bersabarlah di dalam
menghadapi kesusahan, walaupun kamu merasa lesu letih untuk bersabar
itu. Bersabarlah, di samping kamu bertawakal dan berserah diri kepada
Allah. Ridhalah dengan Dia. Jika kamu masih mendapatkan dirimu masih
ada, maka hapuskanlah ke-ada-an kamu itu.
Jika
kamu sudah tidak ada, maka berada di manakah kamu ? Pernahkah kamu
mendengar firman Tuhan, “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal
berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui.” (QS 2:216)
Pengetahuan
tentang hakekat sesuatu telah jauh dari kamu dan kamu telah tertutup
dari hakekat itu. Oleh karena itu, janganlah kamu menunjukkan ketidak
sopananmu jika kamu menyukai atau tidak menyukai sesuatu. Jika kamu
berada dalam peringkat pertama, yaitu peringkat orang-orang yang saleh,
maka patuhlah kepada syari’at dalam semua perkara yang terjadi kepada
kamu. Jika kamu berada pada peringkat kedua, yaitu peringkat wilayah
(kewalian), maka ikutilah segala perintah dan janganlah kamu melampaui
batas. Pada peringkat terakhir, hendaklah kamu ridha dengan ketentuan
Allah, serasikanlah dirimu dengan-Nya, lenyaplah dan masuklah kamu ke
dalam kedudukan dan posisi Abdal, Ghauts dan Shiddiq. Janganlah kamu
mencoba menentang takdir, hadapkanlah selalu diri dan kehendak kamu
kepada Allah dan janganlah kamu mengeluh dan tidak berpuas hati.
Apabila
kamu telah berbuat demikian dan takdirmu adalah baik, maka Allah akan
menambah lagi kebaikan untuk kamu, kehidupan yang sentosa dan
kebahagiaan. Jika takdir untuk kamu itu tidak baik, maka Allah akan
melindungi kamu dari perkara-perkara yang tidak baik itu melalui
kepatuhan kamu kepada-Nya, dan Dia akan menghindarkan kamu dari
kesalahan hingga berakhir masanya. Inilah nasehat untukmu.
Ketahuilah,
bahwa di dalam diri manusia itu terdapat bermacam-macam kesalahan, dosa
dan noda yang semua itu akan menjauhkan manusia dari Allah, kecuali
jika manusia itu dibersihkan dari segala dosa dan noda itu. Tidak ada
seorangpun yang dapat dekat dengan Allah, kecuali jika orang itu telah
bersih dari kotoran takabur dan dosa, sebagaimana halnya orang itu tidak
dapat duduk dekat raja, jika orang itu berbau busuk dan berbadan kotor.
Oleh karena itu, bencana itu adalah pembersih dan penukar untuk
mendapatkan yang baik. Nabi pernah bersabda, “Demam sehari itu akan
menyapu bersih dosa setahun.”
۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰
Tidak ada komentar:
Posting Komentar