yaa habibi yaa Rasululloh

yaa habibi yaa Rasululloh

Jumat, 27 September 2013

BACA 'YASIIN' UNTUK MAYYIT









"Iqrauu yaasin ‘alaa mautaakum"
‘Bacalah Yaa Siin bagi orang-orang yang (akan atau telah) meninggal diantara kalian (muslimin)’.
( Bukhari, Shahih al-Bukhari, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 5, No: 891)
Riwayat serupa oleh Abu Hurairah ra juga telah dicatat oleh Abu Ya’la dalam Musnad beliau dan Hafidz ibn Katsir telah mengklasifikasi­kan rantai periwayatnya (sanadnya) sebagai Hasan/baik
(lihat Tafsiir Ibn Katsiir Juz 3 hal. 570).


Al-Baihaqi dalam Sya’bul Iman menjelaskan sebuah hadits riwayat Mi’qal bin Yasar bahwa Rasulallah saw. bersabda :
“Barangsiapa membaca Yaa Sin semata-semata demi keridhaan Allah, ia memperoleh ampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu. Karena itu hendaklah kalian membacakan Yaa Sin bagi orang yang (akan atau telah) wafat diantara kalian (muslimin)”.
(Hadits ini disebutkan juga dalam Al-Jami’us Shaghier dan Misykatul Mashabih).


Ma'aqal ibn Yassaar ra meriwayatkan bahwa Rasulallah saw. bersabda;"Yasin adalah kalbu (hati) dari Al-Quran. Tak seorang pun yang membaca- nya dengan niat menginginkan Akhirat melainkan Allah akan mengampuni- nya. Bacalah atas orang-orang yang (akan dan telah) wafat diantaramu."
(Su­nan Abu Dawud).

Imam Hakim mengklasifikasi­kan hadits ini sebagai Shohih/ Autentik, lihat Mustadrak al-Haakim juz 1, halaman 565; lihat juga at-Targhiib juz 2 halaman 376.

Hadits yang serupa juga diriwayatkan oleh Hafidz As–Salafi (Mukhtasar Al-Qurtubi hal. 26).

Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dalam Musnad-nya dengan sanad dari Safwaan bahwa ia berkata: “Para ulama biasa berkata bahwa jika Yaasin dibaca oleh orang-orang yang akan wafat,Allah akan memudahkan maut itu baginya.” (Lihat tafsir Ibnu Katsir jild 3 halaman 571).

Dari Jund bin Abdullah ra. meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barang siapa membaca Surat Yaasin pada malam hari dengan niat mencari ridha Allah dosa-dosanya akan diampuni”
(Imam Malik bin Anas, dalam kitabnya Al Muwattha’). Ibnu Hibban menshohihkannya­ (lihat shohih Ibn Hibban jilid 6 halaman 312, juga lihat At Targhiib jilid 2 hal. 377).

Hadits ini menyebutkan pahala tertentu bacaan surat Yaasin, Allah swt. akan mengampuni dosadosa si pembacanya. Manfaat pengampunan ini yang selalu diharapkan oleh setiap Muslimin !!

Riwayat serupa dari Abu Hurairah ra juga dicatat oleh Abu Ya’la dalam Musnad-nya dan Ibnu Katsir telah mengklasifikasi­kan rantai perawinya sebagai Hasan/baik. (Lihat tafsir Ibnu Katsir jilid 3 hal.570).



Surat Yasin juga mempunyai keutamaan tersendiri berdasarkan hadits-hadits di bawah ini, antara lain :

1. Kami diberitahu Qutaibah dan Sufyan bin Waki’ , kami diberitahu Humaid bin Abdurrahman al-Rausy dari Hasan bin Shalih dari Harun bin Abu Muhammad dari Muqatil bin Hayyan dari dari Qatadah dari Anas :

قال النبي صلى الله عليه و سلم : إن لكل شيء قلبا وقلب القرآن يس ومن قرأ يس كتب الله له بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات


Dari Anas, Bersabda Nabi SAW : Sesungguhnya bagi setiap sesuatu ada hatinya. Hati al-Qur’an adalah Yasin. Barangsiapa membaca Yasin, maka dengan sebab membacanya, Allah mewajibkan untuknya pahala sepuluh kali membaca al-Qur’an
( Turmidzi, Sunan Turmidzi, Maktabah Syamilah, Juz. V, Hal. 162, no.2887 )

Hadits ini juga telah diriwayat Al-Darimy, (Sunan al-Darimy, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 548) dan al-Bazar dari jalur ini (Al-Bazar, Musnad al-Bazar, Maktabah Syamilah, Juz.. XIII, Hal 479)
Turmidzi mengatakan :
“Hadits ini gharib, kami tidak mengenalnya kecuali dari hadits Humaid bin Abdurrahman. Dengan penelitian, mereka tidak mengenal hadits Qatadah kecuali dari jalan ini. Harun Abu Muhammad adalah syekh yang dikenal.”
(Turmidzi, Sunan Turmidzi, Maktabah Syamilah, Juz. V, Hal. 162)


2. Hadits Hasan, mendengar Abu Hurairah berkata :

قال رسول الله ـ صلى الله عليه و سلم من قرأ يس في ليلة أصبح مغفورا له


Bersabda Nabi SAW : Barangsiapa membaca Yasin pada malam harinya, maka paginya dia diampuni dosanya
(Abu Ya’la, Musnad Abu Ya’la, Maktabah Syamilah, Juz. XI, Hal. 93, No. Hadits 6224)

3. Hadits :

وَ يس قَلْبُ الْقُرْآنِ، لا يَقْرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيدُ اللَّهَ وَالدَّارَ الآخِرَةَ إِلا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ


Yasin adalah hati al-Qur’an. Tidak membaca oleh seseorang yang menginginkan Allah dan negeri akhirat kecuali Allah mengampuninya
(H.R. Thabrani, al-Mu,jam al-Kabir Thabrani, Maktabah Syamilah, Juz. XV, Hal. 166)

4. Hadits dari Abu Hurairah :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"مَنْ قَرَأَ يس فِي يَوْمٍ أَوْ لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ غُفِرَ لَهُ"،


Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa membaca Yasin pada siang dan malamnya karena mencari keridhaan Allah, maka diampuni dosanya
(Thabrany, Thabrany, al-Mu,jam al-Kabir Thabrani, Maktabah Syamilah, Juz 19, Hal 62 )

Dalam sanad hadits ini ada Aghlab bin Tamim, sedang dia ini dhaif. Demikian pernyataan al-Haitsamy

5. Dari Itha’ bin Abu Ribaah, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :

عن عطاء بن أبي رباح قال بلغني ان رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : من قرأ يس في صدر النهار قضيت حوائجه


Barangsiapa membaca Yasin pada awal hari, maka terpenuhi kebutuhannya
(H.R. al-Darimy, Al-Darimy, Sunan al-Darimy, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 549)

6. Hadits :

من قرأ سورة يس وهو خائف أمن أو سقيم شفي أو جائع شبع


Barangsiapa membaca Surat Yasin, sedangkan dia ketakutan, maka dia akan aman atau dia sakit, maka akan sembuh ataupun dia lapar, maka dia akan kenyang
(H.R. al-Harits bin Abu Usamah dalam Musnadnya secara marfu’ ,
Al-Manawi, Faidhul Qadir, Maktabah Syamilah, Juz. II, hal. 650 )

7. Al-Manawi berkata :

وقد تواترت الآثار بجموم فضائل يس


Atsar sahabat mengenai mutiara-mutiara keutamaan Yasin datang secara mutawatir
( Al-Manawi, Faidhul Qadir, Maktabah Syamilah, Juz. II, hal. 650 )

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس وَمَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ .


”Dari Anas berkata: Rasulullah bersabda: Sesungguhnya segala sesuatu itu memiliki hati, dan yang menjadi hati al-Qur’an adalah surat Yasin. Siapa saja yang membacanya Allah akan mencatatkan pahala 10 kali bacaan al-Qur’an.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالىَ قَرَأَ طَه ويس قَبْلَ اَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ بِأَلْفِ عَامٍفَلَمَّا سَمِ


عَتِ الْمَلاَئِكَةُ اْلقُرْآنَ قَالَتْ طُوْبَى لِأُمَّةٍ يُنْزَلُ هَذَا عَلَيْهَا وَطُوْبَى ِلأَجْوَافَ تَحْمِلُ هَذَا وَطُوْبَى ِلأَلْسِنَةٍ تَتَكَلَّمُ بِهَذَا .

”Dari Abi Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur dan Maha Tinggi membacakan surat Thaha dan Yasin sebelum 1000 tahun Dia menciptakan langit dan bumi. Ketika para malaikat mendengar pembacaan tersebut mereka berkata: Alangkah beruntung ummat yang diturunkan ayat ini dan alangkah beruntung bagi rongga-rongga yang menyimpannya dan alangkah beruntung bagi lisan-lisan yang membacanya.”

قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ : مَنْ قَرَأَ يس حِينَ يُصْبِحُ أُعْطِىَ يُسْرَ يَوْمِهِ حَتَّى يُمْسِىَ ، وَمَنْ قَرَأَهَا فِى صَدْرِ لَيْلِهِ أُعْطِىَ يُسْرَ لَيْلَتِهِ حَتَّى يُصْبِحَ .


”Berkata Ibnu Abbas: Siapa saja yang membaca surat Yasin di pagi hari, maka ia akan diberikan kemudahan dari pagi hingga sore hari. Siapa saja yang membaca surat Yasin di awal malam, maka ia akan diberikan kemudahan dari awal malam sampai waktu subuh.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”مَنْ قَرَأَ يس فِي يَوْمٍ أَوْ لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ غُفِرَ لَهُ .


” Dari Abi Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: Siapa saja yang membaca surat Yasin pagi pagi hari atau malam hari menuntut keridhaan Allah, maka ia akan diberikan ampunan.

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « مَنْ دَاوَمَ عَلَى قِرَاءَةِ يس كُلَّ لَيْلَةٍ ، ثُمَّ مَاتَ ، مَاتَ شَهِيْدًا .


”Dari Anas berkata: Bersabda Rasulullah: Siapa saja yang selalu membaca surat Yasin setiap malam kemudian ia meninggal, maka ia akan diberikan pahala mati Syahid.

حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ، حَدَّثَنَا صَفْوَانُ، حَدَّثَنِى الْمَشْيَخَةُ أَنَّهُمْ حَضَرُوا غُضَيْفَ ابْنَ الْحَارِثِ الثُّمَالِىَّ حِينَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ، فَقَالَ: هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرَأُ يس؟ قَالَ: فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِىُّ، فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِينَ مِنْهَا قُبِضَ. قَالَ: فَكَانَ الْمَشْيَخَةُ يَقُولُونَ: إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا.


”Abul Mughirah mengabarkan kepada kami, Shafwan mengabarkan kepada kami, para ulama mengabarkan kepadaku: banyak orang mengunjungi Udhaif Ibn Harits al-Tsumaliy ketika kondisinya kritis (sekarat). Ada yang bertanya: Apakah ada diantara kalian yang ingin membaca surat Yasin? kemudian Shalih Ibn Syuraih al-Sakuniy yang membacakan surat Yasin, maka tatkala sampai 40 ayat, Udhaif meninggal. para ulama mengatakan: Apabila surat Yasin dibaca disisi mayyit, maka mayyit itu akan mendapat keringanan.

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ الله عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم : مَا مِنْ مَيِّتٍ يَمُوتُ فَيُقْرَأُ عِنْدَهُ يس إِلاَّ هَوَّنَ الله عَلَيْهِ.


”Dari Abi Darda semoga Allah memberikan keridhaan kepadanya ia berkata: bersabda Rasulullah: Tidaklah orang yang akan meninggal yang dibacakan surat Yasin, melainkan Allah akan berikan kemudahan dari sakaratul maut.

عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم: سُوْرَةُ يس تُدْعَى فِي التَّوْرَاةِ اَلْمُعِمَّةَ قِيْلَ وَ مَا اَلْمُعِمَّةُ ؟ قَالَ : تَعُمُّ صَاحِبَهَا بِخَيْرِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَتُكَابِدُ عَنْهُ بَلْوَى الدُّنْيَا وَتَدْفَعُ عَنْهُ أَهْوَالَ اْلآخِرَةِ وَ تُدْعَى الدَّافِعَةَ الْقَاضِيَةَ تَدْفَعُ عَنْ صَاحِبِهَا كُلَّ سُوْءٍِ وَتَقْضِي لَهُ كُلَّ حَاجَةٍ مَنْ قَرَأَهَا عَدَلَتْ لَهُ عِشْرِيْنَ حِجَّةٍ وَمَنْ سَمِعَهَا عَدَلَتْ لَهُ أَلْفَ دِيْنَارٍ فِي سَبِيْلِ اللهِ مَنْ كَتَبَهَا ثُمَّ شَرِبَهَا أَدْخَلَتْ جَوْفَهُ أَلْفَ دَوَاءٍ وَأَلْفَ نُوْرٍ وَأَلْفَ يَقِيْنٍ وَأَلْفَ بَرَكَةٍ وَأَلْفَ رَحْمَةٍ وَنَزَعَتْ عَنْهُ كُلَّ غِلٍّ وَدَاءٍ .


Artinya:”Dari Abi Bakr al-Shiddiq semoga Allah meridhai kepadanya berkata: Rasulullah bersabda: surat Yasin dalam kitab Taurat disebut al-Muimmah, sahabat bertanya: Apakah itu al-Muimmah, beliau menjawab surat yang menyeluruh bagi pembacanya dengan kebaikan dunia akhirat mencegah dari mushibah dunia dan melindungi huru-hara akhirat. Dan surat Yasin dinamai juga al-Dafi’ah dan al-Qadhiyah, yang berfadhilah menolak pembacanya dari segala keburukan dan mengabulkan segala hajat. Siapa saja yang membacanya mendapat 20 kali pahala haji, yang mendengarkan pembacaan surat Yasin mendapat pahala seperti orang menginfakkan hartanya 1000 dinar di jalan Allah, siapa saja yang menulisnya dan meminumnya (tulisan surat Yasin yang ditulis dengan air mawar) dapat menyebabkan masuknya 1000 obat, 1000 cahaya, 1000 yakin, 1000 berkah, 1000 rahmat, dan pembacaan surat Yasin dapat menghilangkan segala hasud dan penyakit lainnya
Ibnu Katsir meyebutkan didalam tafsirnya bahwa sebagian ulama mengatakan,
”Diantara kekhususan surat ini adalah tidaklah seseorang membaca surat ini dalam keadaan sulit kecuali Allah akan memberikan kemudahan kepadanya. Dan sepertihalnya ketika surat ini dibacakan terhadap orang yang menjelang kematiannya maka akan turun kepadanya rahmat dan keberkahan dan untuk memberikan kemudahan keluarnya ruh dari jasadnya.”

Imam Ahmad mengatakan bahwa telah bercerita kepada kami Abdul Mughirah,
”Telah bercerita kepada kami Shafwan berkata bahwa para syeikh telah mengatakan,”Apabila dibacakan—surat yasin—terhadap orang yang menjelang kematian maka akan diringankan bebannya.
(Tafsir al Qur’anil Azhim juz VI hal 562)


Hadits-hadits lain tentang keutamaan surat yasin seperti sabda Rasulullah saw,

”Barangsiapa yang membaca yasin maka Allah akan tuliskan pembacaannya itu sama dengan membaca al qur’an sepuluh kali selain yasin.” Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini gharib yaitu diriwayatkan hanya oleh satu orang saja.

Sabda Rasulullah saw,”Barangsiapa yang membaca yasin pada suatu malam dengan mengharapkan wajah Allah maka dia akan diampuni.”
(HR. Malik, Ibnus Sunni dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban) dan hadits dinyatakan lemah oleh Imam al Haitsami.

Tentang keutamaan membaca yasin ini telah diriwayatkan oleh Abu Ya’la dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Siapa yang membaca surat yasin pada suatu malam maka pada pagi harinya ia dalam keadaan diampuni. Siapa yang membaca hamiim yang didalamnya disebutkan ad dukhan maka pada pagi harinya ia dalam keadaan diampuni.” (al Maudhu’at juz I hal 247)

1. Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Yasin karena Allah Azza wa Jalla, Allah akan mengampuni dosanya dan memberinya pahala seperti membaca Al-Qur’an dua belas kali. Jika surat Yasin dibacakan di dekat orang yang sedang sakit, Allah menurunkan untuknya setiap satu huruf sepuluh malaikat. Para malaikat itu berdiri dan berbaris di depannya, memohonkan ampunan untuknya, menyaksikan saat ruhnya dicabut, mengantarkan jezanahnya, bershalawat untuknya, menyaksikan saat penguburannya. Jika surat ini dibacakan saat sakaratul maut atau menjelang sakaratul maut, maka datanglah padanya malaikat Ridhwan penjaga surga dengan membawa minuman dari surga, kemudian meminumkan padanya saat ia masih berada di ranjangnya, setelah minum ia mati dalam keadaan tidak haus, sehingga ia tidak membutuhkan telaga para nabi sampai masuk ke surga dalam keadaan tidak haus.”
(Tafsir Nur Ats-tsaqalayn 4/372).

2. Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi pekuburan lalu membaca surat Yasin, maka pada hari itu Allah meringankan siksaan mereka, dan bagi yang membacanya mendapat kebaikan sejumlah penghuni kubur di pekuburan itu.”
(Tafsir Nur Ats-tsaqalayn 4/373).

3. Imam Ja’far Ash-Shadiq: “Sesungguhnya setiap sesuatu mempunyai hati, dan hati Al-Qur’an adalah surat Yasin. Barangsiapa yang membacanya sebelum tidur atau di siang hari sebelum bepergian, maka hari itu sampai sore hari ia tergolong pada orang-orang yang terjaga dan dikaruniai rizki. Barangsiapa yang membaca di malam hari sebelum tidur, Allah mengutus seribu malaikat untuk menjaganya dari keburukan semua setan yang terkutuk dan dari setiap penyakit; jika ia mati pada hari itu, Allah akan memasukkannya ke surga, tiga ribu malaikat hadir untuk memandikannya, memohonkan ampunan untuknya, mengantarkan ke kuburnya sambil memohonkan ampunan untuknya; ketika ia dimasukkan ke liang lahatnya para malaikat itu beribadah kepada Allah di dalam liang lahatnya dan pahalanya dihadiahkan kepadanya, kuburan-nya diluaskan sejauh batas pandang, diamankan dari siksa kubur, dan dipancarkan ke dalam kuburnya cahaya dari langit sampai Allah membangkitkannya dari kuburnya…”
(Kitab Tsawabul A’mal, hlm 111)




๑۩۞۩๑๑۩۞۩๑๑۩۞۩๑๑۩۞۩๑๑۩۞۩๑๑۩۞۩๑

AJARAN 1 - 25




Futuhul Ghoib
(Pembuka Tabir Kegaiban)
SEBUAH AJARAN TASAWUF
SYAIKH ABDUL QODIR JAELANI






۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰۞۰

AJARAN KE-DUAPULUH LIMA

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

Wahai orang-orang yang miskin harta benda, mereka yang dijauhkan dari dunia dan wahai orang-orang yang tidak terkenal, yang lapar dan dahaga, yang tidak berpakaian, yang remuk hatinya, yang berkelana dari satu mesjid ke mesjid lainnya dan tempat-tempat sunyi, yang dibenci oleh orang-orang lain dan yang jauh dari cita-citanya, janganlah kamu menyangka bahwa Allah telah menjadikan kamu miskin papa, mencabut dunia dari kamu, memurkai kamu, memusuhi kamu dan menghinakankamu, padahal saudara-saudara kamu dilebihkan oleh Allah dengan kesenangan dan kekayaan dunia ini. Janganlah kamu mengira bahwa Tuhan itu menganiaya kamu. Sebab, kamu, keluargamu dan sudara-saudaramu adalah orang-orang Islam dan beriman juga serta keturunanmu dan keturunannya adalah keturunan Adam dan Hawa pula.

Allah menjadikan kamu seperti itu, karena kamu adalah orang yang suci dan rahmat Allah yang berupa kesabaran, tawakal, keridhaan, keimanan dan ilmu senantiasa meliputimu dengan tiada henti-hentinya. Cahaya Iman dan Tauhid akan menyelimuti hati kamu. Sehingga timbullah pokok-pokok keimanan di dalam dirimu dengan suburnya dan penuh dengan buah-buah yang ranum serta lezat dengan cita rasanya. Pokok keimanan itu semakin bertambah besar dan tinggi serta daunnya rindang tanpa diberi pupuk lagi. Apa yang telah ditentukan untuk kamu, pasti akan kamu terima, baik kamu sukai maupun tidak. Oleh karena itu, janganlah kamu tamak dan terburu nafsu dan jangan pula kamu merasa sedih lantaran kamu tidak mendapati apa yang telah didapati oleh orang lain.

Apa yang tidak kamu miliki itu mempunyai dua kemungkinan; pertama, ia adalah milik kamu, maupun kedua, ia adalah milik orang lain. Apa yang telah ditetapkan untuk kamu, pasti akan datang kepada kamu dan kamu akan dibawa untuk mendapatkannya dengan segera. Dan apa yang bukan milikmu, akan dijauhkan dari kamu, kamu akan dijauhkan darinya dan kamu pasti tidak akan mendapatinya. Oleh karena itu, berpuas hatilah kamu dengan apa yang ada pada kamu, patuhlah kepada Allah dan janganlah kamu melihat selain Allah.

Firman Allah, “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada sebagian dari mereka sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.”

Oleh karena itu, Allah tidak menyukai kamu menjadi tamak dan menginginkan kepunyaan orang lain. Tapi, hendaknya kamu berpuas hati dan rela dengan apa yang telah ada pada kamu, dan hendaklah kamu berserah diri kepada Allah. Apa yang tidak kamu punyai itu adalah ujian bagi orang lain yang mempunyai. Apa yang kamu punyai itu adalah lebih baik dan lebih bersih daripada apa yang tidak kamu punyai. Jadikanlah ini sebagai jalan hidupmu dan perilakumu, agar kamu selamat dan diberi kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Firman Allah, “Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam ni’mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Oleh karena itu, tidak usah kamu melebihi lima cara penyembahan dan mengelakkan segala dosa yang disebutkan itu serta tidak ada yang lebih besar, lebih mulia, lebih disukai dan lebih diridhai oleh Allah daripada apa yang telah kami sebutkan itu. Semoga Allah memberikan daya dan upaya kepada kita semua untuk melakukan apa yang disukai dan diridhai-Nya dengan karunia-Nya juga.




۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

AJARAN KE-DUAPULUH EMPAT

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰


Janganlah kamu ingkar kepada Allah. Berpegang teguhlah kepada-Nya. Kembalilah kepada-Nya dengan penuh kekhusyuan dan dengan merendahkan diri. Bertawakallah kepada-Nya dengan sepenuh penyerahan. Janganlah kamu menuruti hawa nafsu kebinatanganmu. Janganlah kamu hanya mencari kepentingan di dunia atau di akhirat saja atau mencari kedudukan yang lebih tinggi atau lebih mulia. Ketahuilah bahwa kamu itu adalah hamba-Nya. Sedangkan hamba dan segala yang dimilikinya adalah kepunyaan tuannya. Si hamba tidak mempunyai apa-apa. Tuannyalah yang memiliki segalanya. Hendaklah kamu bersopan santun dan jangan pula menyalahkan tuan kamu itu. Segalanya telah ditentukan olehnya. Apa yang telah didahulukan olehnya tidak dapat dikemudiankan dan apa yang dikemudiankan tidak dapat didahulukan. Dia telah memberi kamu tempat kediaman yang kekal diakhirat. Dialah Tuan kamu. Dia memberimu karunia yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah dirasa oleh hati. Firman Tuhan, “Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam ni’mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS 32:17).

Ini adalah ganjaran bagi mereka dari perbuatan mereka di dunia ini, seperti mematuhi hukum-hukum Allah, bersabar diri untuk tidak melakukan dosa dan maksiat serta bertawakal penuh kepada Allah dan ridha dengan-Nya.

Jika Allah memberikan perkara-perkara keduniaan kepada mereka dan menjadikannya sebagai tuannya, maka hal itu karena kedudukan iman mereka itu seperti tanah tandus yang berpasir, tidak dapat menampung air dan tidak dapat menghidupkan tumbuh-tumbuhan. Kemudian ia membubuhi pupuk supaya akar tanaman itu tumbuh. Inilah gambaran dunia dan perhiasannya, mudah-mudahan dapat menumbuhkan keimanan dan amal saleh mereka. Jika pupuk-pupuk ini tidak dibubuhkan, maka akan matilah tumbuh-tumbuhan itu dan negeripun akan kosong dari manusia. Tapi Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi menghendaki negeri itu bermanusia lagi dan subur dengan tumbuh-tumbuhan.

Oleh karena itu, pangkal iman yang ada pada orang kaya itu lemah dan tidak subur. Ketahuilah bahwa sesungguhnya iman itu lebih berharga dari segala kekayaan dunia. Semoga Allah senantiasa mengasihi kita dan mengarahkan kita ke jalan yang lurus dan benar. Orang yang kaya harta tetapi miskin iman akan bisa menjadi munafik atau kafir, jika kekayaan harta bendanya itu dicabut darinya. Jika Allah tidak memberikan kesabaran, keimanan yang kokoh dan cahaya ilmu yang hakiki kepada orang kaya itu, maka akan binasalah ia. Orang kaya yang penuh iman tidak akan pernah takut atau khawatir jika kekayaan harta bendanya dan keduniaannya itu hilang darinya, asalkan bukan kekayaannya itu yang hilang.



۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

AJARAN KE- DUAPULUH TIGA


۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰


Puaskanlah hatimu dengan apa yang ada pada kamu, sampai datang takdir Allah untuk meninggikan derajatmu, di mana kamu diselamatkan dari kesusahan hidup di dunia dan di akhirat dan dari dosa serta noda. Kamu akan dinaikkan ke derajat yang lebih tinggi, sehingga kamu puas dan bahagia. Apa yang telah ditetapkan untuk kamu, pasti akan kamu dapatkan dan apa yang tidak ditetapkan untuk kamu, tidak akan kamu dapatkan. Karenanya, senantiasalah kamu bersabar dan ridha dengan keadaan yang telah ada pada kamu. Janganlah kamu berpura-pura pintar dan menuruti kehendakmu sendiri, melainkan tunggulah sampai kamu mendapatkan perintah.

Janganlah kamu bertindak sendiri dan jangan pula kamu berdiam diri, karena hal ini akan merendahkan kedudukanmu dan menganiaya dirimu sendiri. Tuhan tidak akan lupa kepada orang yang berbuat aniaya (zhalim). Firman Allah, “Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zhalim itu menjadi teman sebagian yang lain, disebabkan apa yang mereka usahakan.”

Ketahuilah bahwa kamu berada dalam istana Raja Yang Maha Berkuasa dan Maha Agung, yang tentara-Nya banyak tiada terhingga, yang perintah-Nya tidak boleh dibantah, yang kerajaan-Nya tidak boleh diganggu gugat, yang kekal dan abadi selamanya, yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, bahkan dapat melihat apa yang terdetik dalam hati sanubari. Kamu akan berbuat zhalim terhadap dirimu sendiri, jika kamu digerakkan oleh hawa nafsu kebinatangan, berbuat sesuka hatimu sendiri dan berbuat sesuatu yang menyekutukan Allah. Firman Allah, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain syirik itu bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sangat jauh.” (QS 4:116)

Jauhkanlah dirimu dari syirik dan janganlah kamu mendekatinya. Segala gerak dan diammu pada siang dan malam hari, baik kamu seorang diri maupun kamu berada di tempat yang ramai, hendaklah dibebaskan dari syirik itu. Berhati-hatilah terhadap dosa yang berbentuk bagaimanapun juga di dalam hati dan anggota badanmu. Jauhkanlah dosa batin dan dosa lahir. Janganlah kamu lari dari Tuhan, karena kamu tidak akan dapat melarikan dirimu dari-Nya. Janganlah kamu melawan-Nya, karena kamu akan dibinasakan oleh-Nya. Janganlah kamu menentang perintah-Nya, karena jika kamu berbuat demikian, kamu akan dihinakan-Nya. Janganlah kamu melupakan-Nya, karena kamu akan dilupakan-Nya pula dan dilemparkan ke dalam kesusahan. Janganlah kamu mencoba memindahkan rumah-Nya, karena jika kamu berbuat demikian, kamu akan dibinasakan oleh-nya. Janganlah kamu berbicara tentang agama-Nya menurut hawa nafsumu semata, karena jika kamu berbuat demikian, kamu akan dihancurkan-Nya, hatimu akan digelapkan-Nya, imanmu akan dicabut-Nya, dan ilmu kerohanianmu akan dihilangkan-Nya. Kemudian, kamu akan dikuasakan kepada setan: nafsu kebinatanganmu, keluargamu, tetanggamu, sahabatmu, jin, binatang dan seluruh mahluk akan menguasai dan mempengaruhi kamu. Dengan demikian, kamu akan hidup di dunia ini berada dalam kegelapan dan adzab neraka akan kamu terima di akhirat kelak.





۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

AJARAN KE- DUAPULUH DUA


۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰


Biasanya Allah SWT menguji hamba-hamba-Nya yang beriman sesuai dengan derajat keimanan mereka. Sekiranya keimanan seseorang itu kuat, maka ujian keimanannya itupun kuat pula. Oleh karena itu, ujian kepada Rasul lebih hebat daripada ujian kepada Nabi, ujian kepada Nabi lebih hebat daripada ujian kepada Abdal dan ujian kepada Abdal lebih hebat daripada ujian kepada Wali. Setiap orang diuji menurut tinggi atau rendahnya keimanannya. Nabi pernah bersabda, “Sesungguhnya ujian bagi kami, para Nabi, lebih hebat daripada ujian bagi orang-orang lain.”

Allah akan terus memberikan ujian ini kepada mereka sesuai dengan tingkatan mereka, agar mereka senantiasa berada di samping Tuhan dan tidak pernah lalai. Allah mengasihi mereka dan Allah tidak mau orang yang dikasihi-Nya itu jauh dari-Nya.

Oleh karena itu, ujian diibaratkan sebagai pengikat hati dan penjara mereka serta menjauhkan mereka dari kecenderungan kepada apa saja yang bukan tujuan hidup mereka dan menjauhkan mereka dari perasaan senang dan condong kepada apa saja selain Allah Yang Maha Pencipta. Apabila ini telah menjadi keadaan mereka yang abadi, maka hancurlah diri dan hawa nafsu amarah dan kebinatangan mereka. Dapatlah mereka membedakan antara yang haq (benar) dengan yang bathil (palsu). Segala tanda-tanda keserakahan dan kehendak mereka terhadap kemewahan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat hilang lenyap dari sisi mereka dan mereka merasa tenteram berada di sisi Tuhan, ridha dengan Allah, sabar terhadap ujian, selamat dari kejahatan mahluk-Nya dan mereka mendapat kepuasan di sisi Allah SWT.

Dengan demikian, kekuasaan hati akan bertambah hebat dan dapat mengontrol anggota-anggota badan. Ujian dan bencana itu menguatkan hati dan meneguhkan iman dan kesabaran serta melemahkan nafsu-nafsu kebinatangan yang berada dalam diri. Karena, apabila kesusahan datang menimpa si mu’min dan ia menunjukkan kesabaran dan keridhaannya serta berserah bulat kepada Allah, Allah ridha dan menolong mereka serta memberi kekuatan kepada mereka. Allah SWT berfirman, “Jika kamu bersyukur, sesungguhnya aku akan menambah lagi karunia itu.”

Apabila diri manusia itu menggerakkan hatinya untuk mencari sasaran pemuasan hawa nafsu dan berfoya-foya, dan hati itupun menurutinya saja tanpa perintah dan ijin Allah, maka akibatnya adalah lupa kepada Allah, menyekutukan-Nya dan berbuat dosa, lalu Allah akan menimpakan bencana, kesusahan dan derita kepada mereka yang lupa itu dan pikiran serta hati mereka akan sakit.

Jika hati mereka tidak mengindahkan panggilan pemuasan tersebut sampai Allah mengijinkannya melalui ilham (bagi Wali) dan wahyu (bagi Nabi dan Rasul), lalu tindakan diambil atas dasar ilham dan wahyu tersebut, baik berupa pemberian karunia maupun bukan, maka Allah akan memberikan ganjaran kepada hati itu berupa rahmat, ampunan, kesentosaan, keridhaan, cahaya dan ilmu, kedekatan kepada Allah, terlepas dari segala kebutuhan dan selamat dari bahaya dan bencana. Oleh karena itu, ketahuilah dan ingatlah selalu serta selamatkan dirimu dari ujian dengan sungguh-sungguh dan waspada, tanpa tergesa-gesa menuruti panggilan pikiran dan kehendaknya, tetapi hendaklah kamu menunggu dengan sabar ijin Allah, agar kamu selamat di dunia dan di akhirat kelak.






۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

AJARAN KE- DUA PULUH SATU

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰


Di dalam mimpiku aku melihat setan dan seakan-akan aku berada di tengah-tengah kumpulan orang banyak. Kemudian aku bersiap-siap hendak membunuh setan, namun setan itupun berkata, “Mengapa kamu hendak membunuhku, apakah dosaku? Jika Tuhan telah menakdirkan kejahatan itu terjadi, maka aku tidak berkuasa untuk merubahnya dan menjadikannya kebaikan. Demikian sebaliknya, jika Tuhan telah menakdirkan sesuatu kebaikan itu terjadi, maka akupun tidak berkuasa untuk merubahnya menjadi kejahatan. Maka apakah yang berada dalam kekuasaanku ?”
 Kemudian, kudapati setan itu berupa seperti orang kasim (eunuch), suaranya lembut, rambutnya terurai sampai kedagunya dan mukanya sangat pucat, seakan-akan ia tersenyum kepadaku, penuh rasa malu dan takut. Itu terjadi pada malam Ahad, 12 Dzul Hijjah 401 H.

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

Kamis, 26 September 2013

AJARAN KE-DUAPULUH

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Buanglah apa saja yang menyebabkan pikiranmu ragu terhadap halal atau haramnya sesuatu dan ambillah yang tidak menimbulkan keraguan kepadamu.”

Jika hal-hal yang meragukan bercampur dengan hal-hal yang tidak meragukan, maka ambillah yang tidak meragukan itu dan buanglah yang meragukan itu. Mengenai perkara yang menimbulkan keraguan dan senantiasa mengacaukan pikiranmu tentang halal atau haramnya perkara itu, Nabi SAW bersabda, “Berdosalah kamu, jika kamu menimbulkan kekacauan dalam hatimu.” Dalam hal ini, hendaklah kamu menunggu perintah batinmu. Jika kamu diperintahkan untuk melakukannya, maka lakukanlah dan jika kamu dilarang untuk melakukannya, maka janganlah kamu melakukannya, lupakanlah perkara itu dan kembalilah kepada Allah.

Jika kamu merasa bosan dan jenuh untuk bersabar, ridha dan bertawakal dengan tulus ikhlas kepada Allah dan di dalam keadaan ‘fana’, maka ketahuilah bahwa Allah Yang Maha Agung dan Maha Perkasa tidak butuh supaya Dia diingat, dan Dia tidak lupa kepada kamu dan mahluk-mahluk yang lain. Dia Maha Kaya dan Dia juga yang memberi makan dan rizki kepada orang-orang kafir, munafik dan orang-orang yang tidak patuh kepada-Nya. Tidak mungkin Allah itu lupa, wahai orang-orang yang beriman, yang percaya kepada keesaan-Nya, yang patuh kepada perintah-Nya dan yang berpegang teguh kepada-Nya siang dan malam.

Sekali lagi Nabi Muhammad SAW bersabda, “Buanglah apa saja yang meragukan pikiranmu dan ambillah yang tidak meragukannya.” Ini juga berarti kamu tidak boleh berkeinginan untuk mengambil apa-apa yang ada pada tangan orang lain, tidak boleh berangan-angan supaya orang lain memberimu sesuatu dan tidak boleh takut atau khawatir kepada mereka. Bertawakallah kepada Allah, harapkanlah pertolongan dari-Nya dan terimalah pemberian-Nya yang mungkin juga datang melalui mahluk-Nya. Inilah yang tidak menimbulkan keraguan dalam pikiranmu.

Jadikanlah satu saja sebagai tempatmu meminta, satu pemberi saja dan satu tujuan saja, yaitu Allah. Karena Dia-lah Tuhan Yang Maha Kaya dan Maha Agung. Dia-lah yang menguasai segala Raja dan mengontrol seluruh hati manusia yang diibaratkan sebagai raja bagi badan, lantaran hati itu mengontrol badan. Badan dan harta benda yang dimiliki oleh manusia itu, sebenarnya adalah kepunyaan Allah jua. Manusia adalah wakil Allah atau pemegang amanat-Nya. Apabila manusia memberimu sesuatu, maka sesungguhnya gerak tangan mereka itu adalah dengan ijin dan perintah Allah, dan sebenarnya adalah gerak Allah juga. Begitu juga, jika sesuatu itu ditahan untuk tidak sampai kepadamu. Pendek kata, Dia-lah yang memberi dan Dia jualah yang menahan pemberian itu.

Allah Yang Maha Tinggi berfirman, “Mintalah kepada Allah karunia-Nya.” Dia juga berfirman, “Sesungguhnya apa saja yang kamu sembah selain Allah tidak langsung dapat mengontrol rizki kamu. Oleh karena itu, mintalah rizki kepada Allah, sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya.” Dia juga berfirman, “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakanlah bahwa Aku sangat dekat. Aku akan mengabulkan permintaan orang-orang yang meminta, apabila mereka meminta kepada-Ku.” Firman-Nya pula, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan doamu itu.” Firman-Nya lagi, “Sesungguhnya Allah itulah yang memberi rizki, Tuhan Yang Maha Gagah lagi Maha Perkasa.” Selanjutnya Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dengan tiada terhingga.”



۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

AJARAN KESEMBILANBELAS

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

Apabila iman kamu masih lemah lalu kamu berjanji, maka hendaklah kamu menepati janji itu. Jika tidak, maka keimananmu itu akan berkurang dan kepercayaanmu semakin hilang. Tetapi, jika iman kamu itu telah kuat dan tertanam kokoh di dalam hati sanubarimu lalu kamu banyak menerima firman Allah, “Dan raja berkata, “Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat padaku.” Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata, “Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami.” (QS 12:54). Maka kamupun akan menjadi orang pilihan Tuhan, lalu kehendak, nafsu dan perbuatanmu sendiri akan hilang, kamu terus menjadi dekat dengan Tuhan yang kedekatan-Nya itu tidak terlihat olehmu dan kamu terus tenggelam di hadirat Illahi.

Maka jadilah kamu seperti bak yang bocor, tidak ada air yang dapat tinggal di dalam bak itu, dan jadilah kamu seperti tong kosong yang berlubang. Dengan demikian, hati kamu hanya dipenuhi oleh Allah, tidak ada yang lain di dalam hatimu itu, kecuali Dia dan kamu bersih dari segala sesuatu selain Allah. Sehingga Allah meridhai kamu, kamu dijanjikan akan mendapatkan rahmat, nikmat dan ampunan-Nya dan kamu merasa senang kepada-Nya.

Kemudian kamu akan diberi suatu janji, dan apabila kamu merasa puas dengan janji itu dan tampak tanda keinginanmu padanya, maka janji itu akan ditukar dengan janji yang lebih tinggi lagi, kamu akan diberi perasaan cukup diri (self sufficiency), pintu ilmu akan dibukakan untuk kamu, kamu akan disinari dengan pengetahuan untuk memahami rahasia-rahasia ke-Tuhan-an dan kamu akan merasakan bertambahnya keadaan kerohanianmu.

Selanjutnya kamu akan menerima pangkat kerohanian yang tinggi, kamu akan diberi rahasia-rahasia ke-Tuhan-an, dadamu menjadi lapang, lidahmu berkata lantang, ilmumu tinggi dan kamu cinta kepada Allah. Kamu akan dikasihi oleh semua orang, semua manusia, jin dan mahluk-mahluk lainnya di dunia ini dan di akhirat. Apabila kamu telah menjadi kekasih Allah, maka semua mahlukpun akan mengasihimu, lantaran semua mahluk itu takluk kepada Allah, kasih mereka masuk ke dalam kasih Allah, sebagaimana benci mereka masuk ke dalam benci Allah.

Kamupun dinaikkan ke pangkat ini, di mana kamu tidak lagi mempunyai kehendak kepada yang lain selain Allah.

Setelah ini kamu akan diberi kehendak kepada sesuatu lalu kehendak itu akan dilepaskan dari kamu dan kamupun terhindar darinya. Kamu tidak akan diberi perkara-perkara yang kamu kehendaki didunia ini, dan di akhirat kelak kamu akan diberi gantinya, kamu akan lebih didekatkan kepada Allah SWT dan segala sesuatu yang kamu kehendaki itu akan menyejukkan matamu di surga.

Jika kamu tidak meminta sesuatu, tidak berharap atau berangan-angan untuk mendapatkannya di masa hidupmu di dunia ini – tempat sementara dan tempat ujian – dan kamu hidup di dunia ini semata-mata hanya ingin mencapai keridhaan Tuhan yang menjadikan langit dan bumi serta semesta alam, maka di dunia ini kamu akan dikarunia apa-apa yang seimbang dengannya dan Allah akan menambahkan karunia-Nya, sedangkan di akhirat nanti Dia akan menambahkan yang lebih banyak lagi. Sesungguhnya di sisi Allah terdapat ganjaran yang besar dan kekal. Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya menurut ketentuan dan ketetapan-Nya.


۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

AJARAN KEDELAPANBELAS

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰


Kunasehatkan kepadamu supaya kamu tidak muram atau mengeluhkan tentang kesusahan yang menimpa kamu dan mengadukannya kepada sahabatmu atau musuhmu. Dan jangan pula kamu menyalahkan Tuhanmu yang menjadikan kesusahan atau ujian itu. Adalah lebih baik kamu menerangkan kebaikan yang diberikan Allah kepadamu dan kesyukuranmu terhadap kebaikan itu. Kamu berbuat bohong dengan menerangkan kesyukuranmu atas karunia apa saja adalah lebih baik daripada kamu menyatakan dan menghebohkan dengan benar kesusahan yang kamu alami. Siapakah orangnya yang tidak pernah mendapatkan karunia Allah ? Allah SWT berfirman, “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung ni’mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat mengingkari (ni’mat Allah)” (QS 14:34)

Berapa banyakkah karunia yang telah diberikan Allah kepadamu, sehingga kamu masih tidak sadar juga ? Janganlah kamu merasa senang kepada mahluk, janganlah kamu cinta kepada mahluk dan janganlah kamu menceritakan hal ihwal kamu kepada siapapun. Hendaklah cintamu itu kamu tujukan hanya kepada Allah semata, hendaklah kamu hanya merasa senang kepada-Nya dan hendaklah kamu mengadukan kesusahanmu hanya kepada-Nya pula.

Janganlah kamu melihat yang lain selain Allah, karena yang lain selain Allah itu tidak dapat memberikan mudharat atau manfaat, untung atau rugi, kebaikan atau kejahatan, menghina atau memuliakan, meninggikan atau merendahkan, memiskinkan, menggerakkan dan mendiamkan. Segala apa saja selain Allah, itu adalah ciptaan Allah dan berada di dalam kekuasaan-Nya serta pergerakan merekapun dengan ijin dan kehendak-Nya pula. Mereka akan tetap ada, selagi Allah masih menghendaki mereka untuk ada. Segala sesuatu itu ada di dalam masa yang telah ditentukan oleh Allah. Apa yang telah didahulukan tidak dapat dikemudiankan, dan apa yang telah dikemudiankan tidak dapat di didahulukan. Jika Allah hendak menimpakan bahaya kepada kamu, maka tidak ada yang dapat mengelakkan bahaya itu selain Dia juga. Jika Dia hendak memberikan kebaikan kepada kamu, maka tidak ada yang dapat mengelakkan kebaikan itu datang kepadamu, selain Dia jua.

Oleh karena itu, jika kamu muram dan mengeluh karena hatimu tidak puas ketika kamu mendapatkan kesenangan dan kemewahan, hanya lantaran kamu menginginkan untuk dilebihi dan ditambah nikmat kemewahan dan kesenangan itu, dan kamu menutup mata dari kesenangan dan kemewahan yang telah ada pada kamu dengan menuduh bahwa Allah SWT itu tidak berbuat baik kepadamu, maka Dia akan murka kepadamu, akan menarik kembali kesenangan dan kemewahan dari kamu, akan menyusahkanmu lebih berat lagi dan kamu akan dijauhkan daripada-Nya.

Maka, janganlah kamu mengeluh dan merintih walaupun badanmu dipotong-potong dengan gunting. Peliharalah diri kamu. Takutlah kepada Allah dan berhati-hatilah.

Sesungguhnya kebanyakan bencana yang menimpa anak Adam itu adalah akibat keluhan dan ketidak ridhaan terhadap Allah. Patutkah seorang hamba Allah untuk mengeluh, muram dan tidak berpuas hati, padahal Allah itu Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Adil, Maha Tahu dan Maha Bijaksana ?

Nabi Muhammad pernah bersabda, “Kasih Allah kepada hamba-Nya adalah melebihi kasih ibu kepada anaknya.”

Wahai manusia, tunjukkanlah sopan santunmu yang baik. Bersabarlah di dalam menghadapi kesusahan, walaupun kamu merasa lesu letih untuk bersabar itu. Bersabarlah, di samping kamu bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Ridhalah dengan Dia. Jika kamu masih mendapatkan dirimu masih ada, maka hapuskanlah ke-ada-an kamu itu.

Jika kamu sudah tidak ada, maka berada di manakah kamu ? Pernahkah kamu mendengar firman Tuhan, “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS 2:216)

Pengetahuan tentang hakekat sesuatu telah jauh dari kamu dan kamu telah tertutup dari hakekat itu. Oleh karena itu, janganlah kamu menunjukkan ketidak sopananmu jika kamu menyukai atau tidak menyukai sesuatu. Jika kamu berada dalam peringkat pertama, yaitu peringkat orang-orang yang saleh, maka patuhlah kepada syari’at dalam semua perkara yang terjadi kepada kamu. Jika kamu berada pada peringkat kedua, yaitu peringkat wilayah (kewalian), maka ikutilah segala perintah dan janganlah kamu melampaui batas. Pada peringkat terakhir, hendaklah kamu ridha dengan ketentuan Allah, serasikanlah dirimu dengan-Nya, lenyaplah dan masuklah kamu ke dalam kedudukan dan posisi Abdal, Ghauts dan Shiddiq. Janganlah kamu mencoba menentang takdir, hadapkanlah selalu diri dan kehendak kamu kepada Allah dan janganlah kamu mengeluh dan tidak berpuas hati.

Apabila kamu telah berbuat demikian dan takdirmu adalah baik, maka Allah akan menambah lagi kebaikan untuk kamu, kehidupan yang sentosa dan kebahagiaan. Jika takdir untuk kamu itu tidak baik, maka Allah akan melindungi kamu dari perkara-perkara yang tidak baik itu melalui kepatuhan kamu kepada-Nya, dan Dia akan menghindarkan kamu dari kesalahan hingga berakhir masanya. Inilah nasehat untukmu.

Ketahuilah, bahwa di dalam diri manusia itu terdapat bermacam-macam kesalahan, dosa dan noda yang semua itu akan menjauhkan manusia dari Allah, kecuali jika manusia itu dibersihkan dari segala dosa dan noda itu. Tidak ada seorangpun yang dapat dekat dengan Allah, kecuali jika orang itu telah bersih dari kotoran takabur dan dosa, sebagaimana halnya orang itu tidak dapat duduk dekat raja, jika orang itu berbau busuk dan berbadan kotor. Oleh karena itu, bencana itu adalah pembersih dan penukar untuk mendapatkan yang baik. Nabi pernah bersabda, “Demam sehari itu akan menyapu bersih dosa setahun.”



۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

AJARAN KETUJUHBELAS

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

Yang dimaksud dengan dekat dan bersatu dengan Tuhan itu ialah, kamu mengosongkan hati kamu dari mahluk, hawa nafsu dan lain-lain selain Allah, sehingga hati kamu hanya dipenuhi oleh Allah dan perbuatan-Nya saja. Kamu tidak bergerak, kecuali dengan kehendak Allah saja. Kamu akan bergerak jika Allah menggerakkan kamu. Keadaan seperti ini dinamakan ‘fana’. Fana inilah yang dimaksud dengan ‘bersatu dengan Tuhan’. Tetapi harus diingat, bahwa bersatu dengan Tuhan itu tidak seperti bersatu dengan mahluk atau dengan yang selain Tuhan.

Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Al-Khaliq itu tidak sama dengan apa saja yang kamu duga. Hanya orang yang telah mengalami dan menyadari bersatu dengan Tuhan itu sajalah yang dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan ‘bersatu dengan Tuhan’ itu. Orang yang belum pernah merasakan atau mengalaminya tidak akan dapat mengerti apa yang dimaksud dengannya. Setiap orang yang pernah merasakan pengalaman tersebut mempunyai perasaan dan pengalaman tersendiri. Dan masing-masing mempunyai perasaan dan pengalaman yang tersendiri pula.

Pada setiap Nabi, Rasul dan Wali Allah terdapat rahasia. Masing-masing mempunyai rahasianya tersendiri. Seseorang tidak akan dapat mengetahui rahasia seseorang lainnya. Kadang-kadang seorang murid mempunyai rahasia yang tidak diketahui oleh gurunya. Ada kalanya pula, rahasia yang dimiliki oleh guru itu tidak dapat diketahui oleh muridnya, meskipun murid itu sudah hampir sederajat dengan gurunya. Apabila seorang murid dapat mencapai keadaan kerohanian yang ada pada gurunya, maka murid itu diperintahkan untuk memisahkan dirinya dari gurunya itu. Dengan kata lain, dia sekarang telah setarap dengan gurunya. Murid itupun berpisahlah dari gurunya dan Allah sajalah yang menjadi penjaganya. Kemudian Allah akan memisahkannya dari seluruh mahluk.

Bolehlah diibaratkan bahwa guru itu laksana ibu dan murid itu laksana bayinya yang masih menyusu. Apabila si bayi telah mencapai usia dua tahun, maka berhentilah dia meyusu dari ibunya.Tidak ada lagi kebergantungan kepada mahluk, setelah hawa nafsu amarah dan kehendak-kehendak kemanusiaan hapus. Guru atau syaikh itu hanya diperlukan selagi murid masih mempunyai hawa nafsu angkara murka dan kehendak-kehendak badaniah yang perlu dihancurkan. Setelah semua itu hilang dari hati si murid tadi, maka guru itu tidak lagi diperlukan, karena si murid sekarang sudah tidak lagi memiliki kekurangan atau dia telah sempurna.

Oleh karena itu, apabila kamu telah bersatu dengan Tuhan, maka kamu akan merasa aman dan selamat dari apa saja selain Dia. Kamu akan mengetahui bahwa tidak ada yang wujud melainkan Dia saja. Kamu akan mengetahui bahwa untung, rugi, harapan, takut dan bahkan apa saja adalah dari dan karena Dia juga. Dia-lah yang patut ditakuti dan kepada Dia sajalah meminta perlindungan dan pertolongan. Karenanya, lihatlah selalu perbuatan-Nya, nantikanlah selalu perintah-Nya dan patuhlah selalu kepada-Nya. Putuskanlah hubunganmu dengan apa saja yang bersangkutan dengan dunia ini dan juga dengan akhirat. Janganlah kamu melekatkan hatimu kepada apa saja selain Allah.

Anggaplah seluruh yang dijadikan Allah ini sebagai seorang manusia yang telah ditangkap oleh seorang raja yang agung dan gagah; raja itu telah memotong kaki dan tangan orang tadi dan menyalibnya pada sebatang pohon yang terletak di tepi sebuah sungai yang besar lagi dalam, raja itu bersemayam di atas singgasana yang tinggi dengan dikawal oleh hulu balang yang gagah berani yang dilengkapi persenjataan yang lengkap dan raja itu melempar orang tadi dengan seluruh senjata yang ada padanya. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melihat keadaan ini, lalu memalingkan pandangannya dari raja itu dan takut kepadanya, sebaliknya ia berharap dan meminta kepada orang itu dan bukannya kepada raja yang agung itu ?Jika ada orang yang gentar dan takut kepada orang yang tersalib itu, dan bukannya kepada raja, maka orang ini adalah orang yang bodoh, gila dan tidak sadar.

Oleh karena itu, mintalah perlindungan kepada Allah dari menjadi buta setelah Dia memberikan penglihatan, dari berpisah setelah disatukan-Nya, dari berjauhan setelah didekatkan-Nya, dari tersesat setelah Dia memberikan petunjuk dan dari kekufuran setelah Dia memberikan keimanan.

Dunia ini bagaikan sebuah sungai yang lebar, airnya senantiasa mengalir dan selalu bertambah setiap hari. Begitu juga halnya dengan nafsu kebinatangan, manusia itu selalu merasa tidak puas, semakin tampak dan semakin tak sadarkan diri. Hidup manusia di dunia ini senantiasa penuh dengan ujian dan cobaan. Di samping mendapatkan kebahagiaan, kadangkala manusia juga dikelilingi oleh penderitaan.

Orang yang mempunyai akal pikiran yang sempurna, mau berpikir dan mengetahui hakekat, akan mengetahui bahwa pada hakekatnya tidak ada kehidupan yang sebenarnya melainkan kehidupan akhirat saja. Oleh karena itu, Nabi besar Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada kehidupan, kecuali kehidupan di akhirat.” Bagi orang yang beriman, hal ini adalah benar. Nabi Muhammad selanjutnya mengatakan, “Dunia ini adalah penjara bagi orang yang beriman dan surga bagi orang kafir.” Nabi juga pernah menyatakan bahwa, “Orang yang baik itu terkekang.”

Pada hakekatnya, kesentosaan dan kebahagiaan itu terletak dalam hubungan yang langsung dengan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tawakal yang bulat kepada-Nya dan senantiasa ridha dengan-Nya. Jika kamu telah dapat melakukan hal yang demikian itu, maka bebaslah kamu dari dunia ini dan Allah akan memberimu kesenangan, keselamatan, kesentosaan, kasih sayang dan ridha Illahi.



۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

AJARAN KEENAMBELAS

۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰


Tidak ada yang dapat menghalangi kamu untuk mendapatkan keridhaan dan pertolongan langsung dari Allah, selain dari pada kebergantungan kamu kepada manusia dan tatacara penghidupan dan pendapatan kamu. Manusia menjadi penghalang bagi kamu untuk mencapai kehidupan yang diamalkan oleh Nabi, yaitu yang berkenaan dengan pendapatan. Selagi kamu masih mengharapkan hadiah dan keridhaan manusia serta meminta-minta kepada mereka, maka berarti kamu telah menyekutukan Allah dengan yang lain. Dengan demikian, kamu tidak akan dapat mencapai kehidupan yang telah diamalkan oleh Nabi, yaitu pendapatan secara halal dari dunia ini.

Apabila kamu menjauhkan kehidupan kamu dengan manusia, dengan menyekutukan mereka dengan Allah, dengan bergantung kepada pendapatan kamu, dengan berpuas hati dengannya, dan dengan lupa kepada karunia Allah, maka berarti kamu telah bersikap seperti orang musyrik. Syirik disini lebih halus daripada syirik yang terdahulu. Karenanya, Allah akan menghukum kamu dan menjauhkan kamu dari keridhaan-Nya.

Apabila kamu telah keluar dari keadaan semacam ini dan membuang syirik jauh-jauh; melepaskan kebergantungan hati kamu kepada pendapatan kamu dan kepada daya dan upaya kamu; kamu melihat bahwa Allah-lah yang sebenarnya memberi kehidupan itu, menjadikan sebab dan akibat, memberi kekuatan untuk mencari pendapatan dan memberi kekuatan kepada segala yang baik; dan kamu mengetahui bahwa kehidupan itu berada di tangan-Nya, yang kadang-kadang dibawa-Nya kepada kamu melalui manusia dengan cara kamu meminta kepada mereka pada masa ujian dan perjuangan, atau melalui permohonanmu kepada-Nya, atau kadang-kadang melalui pemberian manusia, dan atau melalui karunia-Nya yang sedemikian rupa, sehingga kamu tidak melihat sebab dan cara datangnya; maka kamu menuju kepada Dia dan kembali ke hadirat-Nya Yang Maha Agung dan Maha Perkasa. Yang demikian itu jika Dia menyingkapkan tirai yang melindungi kamu dari keridhaan-Nya dan membuka pintu rizki dengan kehendak-Nya di dalam keadaan perlu, bersesuaian dengan keperluan kamu ketika itu, misalnya dokter yang menjadi sahabat bagi pasien. Inilah perlindungan dari Dia Yang Maha Mulia dan Maha Agung, untuk membersihkan kamu dari kecenderungan kepada yang lain selain Dia. Dan dengan itu, maka Dia meridhai kamu.

Oleh karena itu, apabila Dia telah mengosongkan hati kamu dari setiap tujuan, nafsu dan kehendak, maka Dia akan memenuhi hati kamu dengan tujuan dan kehendak-Nya semata-mata. Apabila Dia hendak memberikan bagianmu kepadamu dan bukan bagian orang lain, maka kamu pasti bisa mendapatkan bagian kamu itu dan Dia akan mengarahkanmu untuk mendapatkan bagian kamu itu, lalu bagian kamu itu akan sampai kepadamu pada saat-saat kamu memerlukannya. Kemudian, Dia akan memberi kekuatan kepada kamu untuk bersyukur kepada-Nya. Hal ini akan menambah keinginan kamu untuk menjauhkan diri dari orang banyak dan untuk mengosongkan hati kamu dari apa saja selain Allah.

Apabila ilmu dan kepercayaanmu telah bertambah kuat dan teguh, hati kamu telah lapang dan bercahaya, kamu bertambah dekat kepada Allah dan kamu telah pantas untuk memelihara rahasia-rahasia-Nya, maka kamu akan diberi ilmu untuk mengetahui terlebih dahulu waktu bagian kamu itu akan sampai kepadamu. Dan ini adalah tanda bahwa kamu telah diberi kemuliaan dan keridhaan-Nya. Inilah karunia-Nya, kasih sayang-Nya, pengarahan dan bimbingan-Nya. Firman Allah, “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS 32:24) Dan firman-Nya pula, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS 29:69)

Allah juga berfirman, “Dan takutlah kamu kepada Allah, dan Dia akan mengajar kamu. Kemudian akan diberi-Nya kamu kekuatan untuk mengawal alam dengan kebenaran yang terang, yang tidak ada kegelapan di dalamnya, dengan tanda-tanda yang nyata dan terang seperti terangnya matahari, dengan perkataan yang manis-manis yang lebih manis dari segala yang manis dan dengan wahyu yang sebenarnya, tanpa kegelapan apapun, dan bebas dari nafsu-nafsu kebinatangan dan dari hasutan setan yang dilaknat.”

Allah berfirman dalam kitabnya, “Wahai anak Adam, Aku-lah Tuhan. Tidak ada yang patut disembah selain Aku. Apabila Aku berkata kepada seuatu, “Jadilah !”, maka jadilah ia. Patuhlah kepada-Ku, sehingga Aku jadikan kamu bila berkata kepada sesuatu “Jadilah !”, maka jadilah ia.” Yang semacam itu telah Dia lakukan kepada kebanyakan para Nabi dan para Wali serta orang-orang khusus yang diridhai-Nya dari anak Adam.




۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰